DPRD Banjarmasin Desak Dinas Pendidikan Telusuri Penyebab Belasan Siswa SD Putus Sekolah
REPUBLIKPOST.COM, KOTA BANJARMASIN – Buntut laporan belasan siswa sekolah dasar (SD) di Kota Banjarmasin yang terpaksa putus sekolah, Dinas Pendidikan diminta cepat tanggap melakukan pendalaman terkait alasan berhentinya para pelajar tersebut dari bangku sekolah.
Permintaan ini dilontarkan Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DPRD Kota Banjarbaru, Taufik S.Sos.
Menurutnya, Banjarmasin menjadi salah satu daerah tolak ukur bagi kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan. Sehingga, angka putus sekolah harus bisa ditekan hingga nol alias nihil.
“Kalau bisa kita nol angka putus sekolah. Jadi harus ada kolaborasi dalam menelusuri latar belakang putus sekolah belasan siswa SD ini,” ungkapnya kepada Republikpost.com, Selasa (29/3/2022).
Belasan siswa SD di Banjarmasin dilaporkan putus sekolah. (Foto/Merdeka.com) |
Taufik yang juga merupakan Anggota Komisi IV DPRD Banjarmasin ini pun mendesak kepada Dinas Pendidikan agar segera memberikan titik terang terkait permasalahan tersebut.
Terlebih lagi, lanjutnya, mereka yang putus sekolah masih berada pada jenjang SD. Ia pun mengaku heran, pasalnya, pada tingkat SD pemerintah selalu memberikan stimulus maupun subsidi, baik melalui APBN maupun APBD.
“Masa sudah diberikan subsidi, masih ada yang berhenti (sekolah, red). Ini harus dibongkar segera penyebabnya,” tekannya.
Ketua Fraksi PDI-P DPRD Kota Banjarmasin, Taufik, S.Sos. (Foto/Republikpost.com) |
Ia pun berharap, kedepan instansi terkait yakni Dinas Pendidikan bisa bekerja lebih optimal agar angka putus sekolah di Banjarmasin tidak melambung tinggi.
Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Pendidikan pun tak menampik kabar tersebut. Saat dikonfirmasi, Pelaksana tugas (Plt) Kadisdik Banjarmasin, Nuryadi, S.Pd., MA., menyatakan total ada 14 pelajar SD yang memilih berhenti sekolah.
Jumlah itu tersebar pada 5 kecamatan dengan satuan pendidikan negeri hingga swasta. Rinciannya, terbanyak di Banjarmasin Selatan dengan 8 orang pelajar yang putus sekolah. Kemudian, dibayangi Banjarmasin Utara 4 siswa, serta 2 pelajar dari Banjarmasin Timur.
“Untuk SD angka putus sekolah mencapai 14. Itu data riil yang kita punya,” ungkapnya ditemui di ruang kerjanya, Senin (21/3/2022).
Meski begitu, Nuryadi mengklaim angka tersebut masih terbilang rendah dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Kalimantan Selatan. Lebih-lebih lagi, ia menegaskan bahwa angka putus sekolah pada tingkat sekolah menengah pertama alias SMP di Banjarmasin nihil.
Sejauh ini, Dinas Pendidikan Banjarmasin sendiri mengakui akan terus mengejar dan melakukan pendalaman terkait faktor utama yang mendasari keputusan belasan pelajar tersebut untuk menyudahi pendidikannya.
“Kita belum mendapat secara pasti faktor pendorong, ini kita masih kejar,” lanjut Nuryadi.
Dirinya menambahkan, apabila 14 siswa tersebut masih dalam tergolong dalam usia sekolah, secara otomatis mereka bisa langsung didaftarkan kembali dan menjadi peserta ujian sekolah. Sebab, tuturnya, proses pendaftaran untuk kegiatan belajar pada tahun ini sedikit lebih mudah.
“Asal mereka mau untuk melanjutkan sekolahnya,” terangnya.
Lebih jauh, Nuryadi menguraikan, selama ini pemerintah terus memberikan beragam stimulus bagi para pelajar, terutama pada tingkat SD. Ia pun memastikan untuk menempuh pendidikan wajib selama 6 tahun, setiap siswa tak bakal mengeluarkan biaya sepeser pun alias gratis karena ditanggung oleh APBN.
“Dari data kita, pelajar usia SD menerima bantuan Rp 950 ribu per tahun dengan dana BOS. Belum lagi organisasi di luar pemerintah yang memberikan bantuan juga,” tuntasnya. (rp)
Posting Komentar untuk "DPRD Banjarmasin Desak Dinas Pendidikan Telusuri Penyebab Belasan Siswa SD Putus Sekolah"