Wujudkan Banjarbaru Sebagai Kota Masa Depan, JPO Bakal Dibangun Tahun Mendatang

REPUBLIKPOST.COM, KOTA BANJARBARU – Wacana menjadikan Kota Banjarbaru sebagai tempat hunian yang aman dan nyaman rupanya bukan sekadar isapan jempol belaka. Kini, Pemerintah Kota Banjarbaru dibawah komando Wali Kota Aditya Mufti Ariffin bersama Wakilnya, Wartono tengah berupaya keras merealisasikan pembangunan jembatan penyebaran orang atau JPO.

Fasilitas umum yang akan membentang dari satu sisi ke sisi bagian seberangnya itu bakal mulai dibangun pada 2022 mendatang. Dengan demikian, apabila pembangunan ini terwujud maka Banjarbaru menjadi satu-satunya daerah di Kalsel yang memiliki JPO. 

"Beberapa tahun silam JPO sebenarnya ada di Banjarmasin, namun sudah dibongkar. Karena, kalau tidak salah pembangunannya tak sesuai standar yang diinginkan pihak Balai Jalan Nasional,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarbaru melalui Kepala Bidang Bina Marga, Adi kepada Republikpost.com.

Desain rancangan pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Kota Banjarbaru. Foto/Istimewa

Menurut Adi, saat itu pun JPO yang dimiliki Kota Seribu Sungai merupakan hasil dari pembangunan pihak swasta dengan menggandeng pemerintah setempat.

Berkaca dari ‘nasib’ JPO di Banjarmasin, Pemkot Banjarbaru nantinya membangun berdasarkan petunjuk teknis (Juknis) yang diberikan Balai Jalan Nasional. Upaya itu dilakukan, selain untuk menghindari kejadian pembongkaran serupa serta memberikan jaminan keselamatan bagi maysarakat saat fasilitas tersebut mulai dioperasionalkan.

JPO di Banjarbaru akan dibangun pada dua titik, pertama di Jalan Ahmad Yani Kilometer 23 atau tepat di depan Pondok Pesantren Al-Falah Putra. Sedang, yang kedua berada di Jalan Ahmad Yani Kilometer 34 atau di samping pom bensin. 

"Untuk 2022 nanti kita akan bangun JPO yang berlokasi di Jalan A. Yani Km. 34 terlebih dahulu, " tuturnya.

Sementara, untuk JPO di kawasan Ponpes Al-Falah Putra bakal dibangun pada 2023 nanti. Dalam pembangunan keduanya, Pemkot Banjarbaru akan menyiapkan dana pagu sebesar Rp 8 miliar. Rinciannya, sebesar Rp 3,5 miliar untuk JPO Km. 34 dan sisanya untuk JPO Km. 23.

"Untuk perizinan tinggal bagian teknis saja lagi yang belum rampun, tapi dalam bulan ini juga Insya Allah akan selesai. Intinya kami optimis JPO akan dibangun karena untuk segala perizinan administrasi semuanya sudah lengkap," lanjut pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi pada bidang Bina Marga ini.

Lalu, terkait masalah periklanan atau advertising, kata Adi, seluruhnya menjadi ranah dari Balai Jalan Nasional. Sebab, terdapat aturan yang tidak memperbolehkan untuk menganggu kenyamanan para pengguna jalan.

Berdasarkan rancangan awal, JPO Banjarbaru juga akan dilengkapi penerangan cahaya pada bagian dalam. Penempatan itu dilakukan agar tidak menimbulkan cahaya berlebihan yang dapat menyulitkan penglihatan masyarakat saat melintas di dekat JPO, terutama saat pada malam hari.

"Nanti JPO ini menggunakan penutup yang terbuat dari semacam kaca jadi sudah bisa dipastikan akan aman," tambahnya.

Rancangan JPO di Kota Banjarbaru. Foto/Istimewa

Terpisah, salah seorang warga, Iril menyambut baik wacana pembangunan JPO tersebut. Menurutnya, kehadiran fasilitas itu bakal menambah kenyamanan serta kemudahan bagi masyarakat terutama saat hendak menyeberang jalan.

"Bagus saja, selain meningkatkan keamanan untuk anak-anak sekolah. JPO ini juga bisa membuat tambah cantik lagi Kota Banjarbaru, jadi saya sebagai warga merasa seperti di kota besar, dan akan menjadi kota masa depan," ujarnya.

Sekadar informasi, sejak berdiri pada 1999 silam, Kota berjuluk Idaman ini sudah banyak mengalami transformasi dalam infrastruktur atau fasilitas umum. Masing-masing kepemimpinan pun punya gaya dan ciri khas tersendiri dalam arah pembangunan mereka bagi Kota Banjarbaru.

Hingga 2021, kini masyarakat sudah dapat menikmati berbagai keindahan atau kemudahan dalam segala aktivitas yang dilakukan di Banjarbaru. Misalnya saja, kini sudah hadir pasar berkonsep tradisional modern, yakni Pasar Bauntung yang berada di Jalan RO Ulin. Lalu, ada juga puluhan ruang terbuka hijau (RTH) ramah anak hingga belasan kampung tematik. (rp)